Kuantitatif

Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting di dalam pendidikan. Tetapi pada kenyataannya banyak siswa di setiap jenjang pendidikan menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit, sehingga berdampak pada prestasi belajar matematika siswa. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi peran matematika sebagai ilmu dasar yang dapat digunakan untuk menunjang adanya ilmu-ilmu lain seperti ilmu fisika, kimia, komputer dan lain-lain. Kemajuan zaman inilah yang mendorong para pendidik untuk lebih kreatif dalam mengembangkan dan menerapkan matematika sebagai ilmu dasar. Mutu pendidikan sangat tergantung pada kualitas guru dan praktek pembelajarannya, sehingga peningkatan kualitas pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.
Perbaikan kualitas pendidikan matematika masih dilakukan, tetapi masih jauh dari memuaskan. Hal ini disebabkan karena rendahnya prestasi belajar matematika bukan hanya disebabkan karena matematika sulit, rasa takut terhadap matematika menunjukkan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan, baik itu dalam memahami konsep ataupun ketika mengerjakan soal-soal matematika. Pada dasarnya keberhasilan belajar matematika ditentukan oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain minat, bakat, motivasi, dan dukungan keluarga. Jadi tidak ada faktor tunggal yang berdiri sendiri secara otomatis menentukan prestasi belajar matematika siswa.
Dalam proses belajar pendidikan berarti semua menyangkut kegiatan belajar mengajar dan semua faktor yang mempengaruinya. Kita pasti menemui peserta didik yang malas berpartisipasi dan aktif berpartisipasi untuk mengikuti pelajaran matematika, namun demikian sejalan dikembangkannya iklim belajar mengajar di sekolah dapat menumbuhkan rasa percaya diri terhadap siswa. Anak didik yang berminat terhadap sesuatu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati itu dan sama sekali tidak menghiraukan sesuatu yang lain. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat anak didik dengan memberikan motivasi yang berfungsi sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan dalam maningkatkan prestasi belajar matematika siswa.
Rendahnya motivasi belajar matematika siswa yang mengakibatkan prestasi belajar matematika siswa rendah. Faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar matematika siswa yaitu pembelajaran yang terpusat pada guru sehingga mengakibatkan rendahnya keinginan siswa untuk belajar matematika. Motivasi sangat berperan dalam pembelajaran matematika, dengan motivasi inilah siswa menjadi tidak takut dan tidak mengagap matematika itu sulit, dalam proses belajar mengajar matematika dengan motivasi itu pula kualitas prestasi belajar matematika siswa dapat diwujudkan dengan baik. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas akan tekun dan berhasil dalam belajarnya. Motivasi mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dengan demikian siswa dapat mencapai tujuannya serta dapat mengembangkan bakat.
Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar matematika siswa, hampir tidak ada orang yang memprotes bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. Bakat memang diakui sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Bakat merupakan kualitas yang dimiliki oleh semua orang dalam tingkat yang beragam. Kapasitas seseorang dalam melakukan tugas yang sedikit sekali dipengaruhi atau bergantung dari latihan. Bakat siswa akan berkembang cenderung tergantung dari kondisi keluarga. Dukungan keluarga sangat penting untuk siswa dalam mengembangkan bakat.
Setiap manusia dilahirkan dilingkungan keluarga tertentu, merupakan lingkungan pendidikan terpenting. Oleh karena itu, keluarga sering dipandang sebagai lingkungan pendidikan yang utama dalam masyarakat, karena dalam keluarga manusia dilahirkan dan berkembang menjadi dewasa. Kehidupan dalam tiap keluarga berbeda, ada keluarga yang kurang harmonis, ada orang tua yang selalu perhatian pendidikan anaknya, dan ada anak yang kurang mendapatkan perhatian orang tuanya. Perbedaan ini sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Orang tua sangat berperan penting dan tanggung jawab terhadap pendidikan anaknya, karena itu dukungan keluarga dibutuhkan untuk memotivasi siswa dalam belajar khusunya belajar matematika.
Dukungan keluarga yang baik akan menumbuhkan pada siswa rasa tanggung jawab dan budi pekerti yang baik dalam kepribadiannya serta meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Perhatian orang tua yang diberikan kepada anaknya merupakan modal yang tak ternilai harganya bagi perkembangan kepribadian maupun perkembangan prestasi belajar matematika anak disekolah.
Agar siswa memiliki prestasi belajar yang baik pada mata pelajaran matematika, perlu sedini mungkin siswa dibantu mengatasi kesulitan yang dialaminya. Dengan mengetahui cara belajar matematika yang baik dan memiliki kesungguhan belajar, diharapkan siswa mampu memahami dan mengerti matematika sehingga prestasi belajarnya meningkat.
Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran matematika. Masalah yang timbul antara lain :
Adanya motivasi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika.
Adanya bakat siswa yang kemungkinan dapat mendorong siswa lebih baik dalam pencapaian prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika.
Adanya dukungan keluarga yang baik dalam belajar matematika disekolah maupun dirumah.
Adanya hubungan antara motivasi, bakat, dan dukungan keluarga dalam pencapaian prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika.
Pembatasan Masalah
Agar penelitian terarah dan tidak terjadi penyimpangan terhadap masalah yang akan dibahas, maka peneliti memberikan batasan sebagai berikut:
Penelitian ini hanya dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP 5 Batang.
Penelitian ini terbatas pada motivasi belajar, bakat, dan dukungan keluarga dalam proses belajar matematika siswa.
Prestasi belajar matematika kelas VIII ulangan harian SMP 5 Batang.
Perumusan Masalah

  • Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
  • Apakah ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP 5 Batang?
  • Apakah ada pengaruh bakat terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP 5 Batang?
  • Apakah ada pengaruh dukungan keluarga terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP 5 Batang?
  • Apakah ada pengaruh motivasi, bakat, dan dukungan keluarga terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas SMP 5 Batang?

Tujuan Penelitian
Tujuan berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang diteliti maka tujuan merupakan bagian penting dalam suatu penelitian sehingga dengan tujuan penelitian akan dapat berkerja secara terarah baik dalam mencari data-data sampai pada pemecahan masalahnya, adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

  • Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP 5 Batang.
  • Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bakat terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP 5 Batang.
  • Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dukungan keluarga terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP 5 Batang.
  • Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi, bakat, dan dukungan keluarga terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP 5 Batang.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini penulis diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis yaitu:

  • Manfaat atau kegunaan teoritis

Sebagai suatu hasil penelitian yang dapat diharapkan memberikan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan mengenai pengaruh motivasi, bakat, dan dukungan keluarga terhadap prestasi belajar matematika.

  • Manfaat atau kegunaan praktis
  1. Bagi siswa

Menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya motivasi, bakat, dan dukungan keluarga dalam pencapaian prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika.

  1. Bagi guru

Memberi masukan pada guru pentingnya faktor yang mempengarui keberhasilan proses belajar mengajar dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

2.Bagi penulis

Sebagai sarana untuk mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh selama di bangku kuliah dengan kenyataan sehari-hari.

Tinggalkan komentar